Banyak manusia mengatakan bahwa kesalahan pertama manusia adalah ketika Adam tergoda oleh iblis untuk memakan buah pengetahuan yang serupa buah apel. Nyatanya, manusia banyak yang keliru dengan persepsi bahwa hal yang dilakukan Adam adalah sebuah kesalahan.
Dalam pemahaman yang saya dapat, apa yang dilakukan oleh Adam sebelum turun atau lebih tepatnya diturunkan ke bumi bukanlah sebuah kesalahan. Hal yang dilakukan Adam adalah sebuah jalan takdir. Dimana, sebagai seorang Khalifah di muka bumi, memang sudah seharusnya Adam tidak berada di surga. Bumi adalah tempat yang seharusnya untuk adam.
Dalam penciptaan Adam sendiri, sudah disebutkan bahwa ia adalah seorang pemimpin muka bumi, seperti dikutip dalam kitab-kitab dari agama-agama Abrahamik yang memahami proses penciptaan hampir sama. Dalam setiap kisah penciptaan, baik di dalam Islam, Kristian, Katolik, ataupun Yahudi, diketahui bahwa Adam yang diciptakan dari tanah nyatanya memang harus berada di bumi untuk memimpin bumi. Namun, karena ketika Adam diciptakan ia tidak memiliki pengetahuan antara baik dan buruk, maka yang ia ketahui pasca ia diciptakan adalah segala hal, tanpa tau hal itu buruk atau tidak. Sehingga, sebelum ia paripurna sebagai manusia seutuhnya yang harus memimpin bumi, ia harus paham apa itu baik buruk. Dan pada bagian inilah Tuhan menunjukan mana yang baik dan buruk dengan cara yang sangat Ilahiah.
Adam waktu itu sedang bersama perempuan yang bernama Hawa, seorang perempuan yang diciptakan dengan mengambil tulang rusuk Adam ketika ia tidur. Di taman Eden, iblis yang baru saja membangkang kepada Tuhan merasa ia harus menghasut manusia untuk melakukan satu-satunya hal yang dilarang Tuhan, memakan buah pengetahuan. Kalau hanya dilihat dari sudut pandang ini, nampak iblis adalah penyebab Adam harus terbuang ke bumi karena tergoda bujuk rayu. Tapi apakah benar demikian?
Menurut saya, memang sudah seharusnya Adam memakan buah pengetahuan itu, Tuhan sudah menakdirkannya seperti itu. Karena dengan begitu, Adam akan paham mana yang baik dan jahat, dan dengan takdir seperti itu pula, maka Adam akan paripurna sebagai manusia dan siap untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi.
Jadi apakah iblis bersalah dengan apa yang ia lakukan? Dengan konsep benar-salah menurut agama, tentu adalah sebuah kesalahan. Tapi, bukankah iblis melakukan itu karena ia juga patuh pada Tuhannya? Ingat bahwa ketika Iblis membangkang kepada Tuhan, ia diberi waktu sampai hari kiamat untuk mengajak sebanyak-banyaknya umat untuk mengikuti jalan iblis. Bukankah itu juga sebuah perintah dari Tuhan? Dan bukankah iblis juga patuh padaNya?
Dan pertanyaan terakhir adalah, apakah Adam yang menyebabkan akhirnya manusia harus terusir dari surga, padahal jika Adam tidak memakan buah pengetahuan itu, bukankah kita sebagai manusia masih hidup di dalam Surga? Tidak. Jalan Tuhan memang menakdirkan manusia untuk hidup di bumi, bukan di surga. Tuhan sudah menggariskan bahwa memang tempat manusia di bumi ketika hendak menciptakan Manusia.
Jadi masih adakah yang patut dipersalahkan? Kalau masih ada, maka jawabannya adalah persepsi kita. Persepsi manusia pasca Adam.
Tinggalkan Balasan